Cara Memulai Investasi Kripto dari Nol untuk Pemula
Investasi kripto semakin populer di Indonesia, apalagi dengan potensi cuan yang besar dan tidak perlu waktu lama. Tapi, jangan salah, di balik peluangnya yang menggiurkan, ada risiko yang tidak kecil. Apalagi kalau kamu masih pemula dan belum paham blockchain dan kripto secara mendalam. Ada bahaya rugi, phishing, scam dan masih banyak lagi apabila tidak berinvestasi dengan hati-hati.
Kalau mau mulai investasi kripto dari nol, penting banget untuk punya panduan dan dasar pengertian yang jelas, dan bukan hanya ikut-ikutan saja. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk bisa memulai dengan lebih aman dan terarah.
1. Tentukan Tujuan Investasi
Sebelum membeli koin atau token, tentukan dulu apa tujuan investasimu. Apakah mau trading jangka pendek untuk cari profit cepat, atau mau investasi jangka panjang sambil menunggu harga naik? Tujuan ini akan menentukan aset kripto mana yang cocok untuk dibeli.
Misalnya, kalau orientasi nya adalah return jangka panjang, biasanya investor akan memilih aset dengan kapitulasi pasar besar seperti Bitcoin atau Ethereum yang sudah terbukti punya fundamental kuat. Sementara kalau mau jangka pendek, pilihan aset bisa jatuh pada altcoins atau bahkan memecoins yang lebih beragam, tapi risikonya tentu lebih tinggi.
NOBI Editorial
2. Pelajari Token yang Mau Dibeli
Jangan pernah beli token hanya karena “katanya” akan naik atau lagi trending di media sosial. Pahami dulu fungsinya, siapa tim pengembangnya, dan apa proyek yang ada di balik token tersebut.
Hindari token yang tidak jelas, tanpa whitepaper, atau punya indikasi scam. Kalau perlu, baca analisis dari sumber kredibel dan belajar dari pengalaman investor berpengalaman. Ingat, di dunia kripto, informasi yang akurat bisa jadi penyelamat. Apalagi di masa sekarang dimana semua orang bisa untuk membuat token mereka sendiri, perlu ekstra hati-hati!
3. Pilih Platform Investasi Resmi dan Terpercaya
Untuk membeli aset kripto, kamu perlu memilih apakah ingin menggunakan CEX (Centralized Exchange) atau DEX (Decentralized Exchange).
CEX (Centralized Exchange) adalah platform exchange terpusat seperti Indodax, Tokocrypto, atau Pintu. Keunggulannya adalah proses transaksi yang mudah, tampilan ramah untuk pemula, dan biasanya punya layanan customer support. Pastikan kamu memilih platform yang sudah resmi terdaftar di OJK, lalu selesaikan verifikasi KYC (Know Your Customer) supaya akun mu aman.
DEX (Decentralized Exchange) seperti Uniswap atau PancakeSwap tidak memerlukan KYC dan memberikan kendali penuh atas aset karena kamu memegang private key sendiri. Tapi, resikonya lebih tinggi karena tidak ada pihak ketiga yang membantu jika terjadi kesalahan pengelolaan dana atau terkena wallet phising. Selain itu, kamu harus paham cara menggunakan wallet seperti Metamask dengan aman dan mengatur jaringan blockchain.
Buat pemula, biasanya CEX lebih direkomendasikan karena prosesnya sederhana dan lebih aman untuk belajar.
4. Mulai dari Modal Kecil dan Kelola Risiko
Jangan langsung all-in di satu aset. Mulailah dengan nominal kecil, lalu tambah secara bertahap sambil belajar memahami pergerakan pasar. Selalu gunakan dana dingin, yaitu uang yang kalau hilang tidak mengganggu kebutuhan pokok.
Manajemen uang yang baik akan membantu kamu tetap tenang saat harga kripto berfluktuasi tajam. Ingat, di kripto, kontrol emosi sama pentingnya dengan strategi.
5. Kalau Mau Praktis dan Aman, Investasi Pakai NOBI Dana Kripto Aja!
Kalau kamu tidak mau pusing mengurus wallet, memantau chart setiap hari, atau bingung memilih koin mana yang layak dibeli, ada cara yang jauh lebih praktis, yaitu menggunakan NOBI Dana Kripto.
Dengan NOBI Dana Kripto, dana kamu dikelola oleh manajer dana kripto profesional yang menggunakan strategi teruji dan berbasis data. Portofolio disusun dengan analisis mendalam, lalu dieksekusi secara disiplin sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.Strategi NOBI Dana Kripto juga tidak asal beli di satu titik. Strategi ini menggunakan metode DCA (Dollar Cost Averaging) untuk mengurangi risiko beli di satu harga, serta punya rencana entry dan exit yang jelas. Hasil backtest menunjukkan potensi return yang lebih tinggi 2.3x dan drawdown 50% lebih rendah dibandingkan investasi buy and hold mandiri.
Selain itu, aset investor disimpan di kustodian kripto kelas institusional yang menggunakan teknologi keamanan tingkat tinggi, sehingga lebih aman daripada menyimpan sendiri di wallet yang rawan lupa private key atau terkena hack.
Produk ini cocok banget untuk pemula yang mau mencoba kripto tapi takut FOMO atau panik saat harga jatuh, juga untuk investor sibuk yang tidak punya waktu memantau pasar. Sekarang NOBI Dana Kripto telah memasuki fase closed-end fund, jadi kamu bisa menunggu hingga fase berikutnya untuk bisa bergabung.
NOBI Editorial
Kesimpulan
Memulai investasi kripto dari nol itu butuh rencana dan disiplin. Tentukan tujuan, pilih aset yang jelas, gunakan platform resmi, kelola modal dengan bijak, dan kalau mau praktis serta aman, pertimbangkan NOBI Dana Kripto sebagai alternatif. Dengan pendekatan yang tepat, peluang di dunia kripto bisa dimanfaatkan tanpa harus stres setiap kali harga bergerak.
📌Demikian tips investasi kripto hari ini. Ikuti kami di Instagram untuk mendapatkan update dan berita terbaru seputar investasi aset keuangan digital.
Mulai investasi kripto yang #SemudahItu bersama NOBI Dana Kripto
Share This Post