Oktober, November, Desember: Bitcoin Siap Meroket? Bedah Data Historisnya!

Oktober, November, Desember: Bitcoin Siap Meroket? Bedah Data Historisnya!

Setiap akhir tahun, perbincangan mengenai harga Bitcoin di kuartal terakhir selalu menjadi pembahasan menarik. Banyak investor kripto yang menantikan: apakah Oktober, November, dan Desember akan menjadi periode bullish yang membawa Bitcoin meroket? Fenomena ini seringkali disebut sebagai "Santa Claus Rally" di pasar kripto.

Artikel ini akan membedah data historis Bitcoin selama satu dekade untuk mencari tahu apakah ada pola signifikan yang mendukung ekspektasi kenaikan harga aset kripto ini. Memahami tren historis dapat membantu investor dalam menyusun strategi investasi Bitcoin yang lebih cerdas dan terukur menjelang pergantian tahun.

Pola Historis Bitcoin di Kuartal Keempat: Harapan atau Realita?

gambar: coinglass.com

Jika kita meninjau performa Bitcoin secara historis, kuartal keempat (Oktober, November, Desember) memang sering menjadi periode yang sangat menarik. Misalnya pada bulan Oktober, data rata-rata menunjukkan kenaikan positif yang cukup kuat, yakni sekitar +21.89%. Ini menjadikannya salah satu bulan dengan rata-rata return Bitcoin terbaik kedua, menegaskan julukannya sebagai "Uptober".

Bulan November seringkali menjadi "primadona" dengan rata-rata return Bitcoin paling impresif, mencapai +46.02%. Angka ini mengindikasikan potensi rally harga Bitcoin yang signifikan di bulan ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa nilai rata-rata yang sangat tinggi ini bisa dipengaruhi oleh lonjakan harga ekstrem di tahun-tahun tertentu, seperti di tahun 2013.

Sementara itu, harga Bitcoin di bulan Desember menunjukkan pola yang lebih bervariasi. Meskipun rata-rata return Bitcoin masih positif di angka +4.75%, nilai mediannya justru negatif (-3.48%). Ini menyiratkan bahwa meskipun ada beberapa Desember yang sangat kuat bagi pasar kripto, ada pula yang berakhir dengan koreksi harga.

Penurunan ini mungkin terjadi karena di bulan Oktober dan November, harga Bitcoin telah mengalami kenaikan yang sangat signifikan, sehingga wajar jika terjadi retrace atau koreksi harga sebagai bentuk pengambilan untung oleh investor, menjadikannya bulan yang kurang bisa diprediksi untuk investasi Bitcoin jangka pendek.

SEC Setujui Produk ETF Multi-Aset Greyscale, Indonesia Sudah Ada Duluan
22 September 2025 — Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengambil langkah signifikan dengan menyetujui exchange-traded fund (ETF) pertama yang berisi portofolio beragam aset kripto. Keputusan ini menjadi sebuah terobosan besar, karena sebelumnya persetujuan serupa hanya diberikan untuk produk yang berisi aset tunggal seperti Bitcoin atau Ether. Produk yang menjadi pelopor

Harga Cenderung Lanjut Naik di Awal Tahun, Waspada Tetap Jadi Kunci

Tren harga positif ini seringkali berlanjut pada di awal tahun, khususnya di kuartal pertama. Data historis menunjukkan bahwa di bulan Januari, Bitcoin cenderung kembali menunjukkan return positif. Bahkan, dalam empat dari lima tahun terakhir, harga Bitcoin di akhir bulan Januari tercatat naik. Momentum kenaikan ini seringkali berlanjut hingga Februari, yang secara historis menjadi salah satu bulan dengan rata-rata return yang sangat kuat, mencapai sekitar +15.66%. Ini mengindikasikan bahwa koreksi di Desember bisa jadi hanya jeda sesaat sebelum pasar kripto kembali melanjutkan tren kenaikannya di awal tahun baru.

Meskipun data historis Bitcoin memberikan gambaran umum yang menarik untuk setengah tahun ke depan, penting untuk selalu mengingat karakter dasar pasar kripto yang penuh volatilitas tinggi. Angka rata-rata dan median hanyalah statistik; tidak ada jaminan bahwa pola historis akan berulang setiap tahun. Fluktuasi harga yang ekstrem, baik naik maupun turun, adalah bagian tak terpisahkan dari investasi aset digital.

Banyak faktor di luar tren musiman dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Kondisi makroekonomi global, perubahan regulasi, sentimen investor institusional, dan peristiwa penting seperti Bitcoin halving, semuanya memiliki peran besar. Misalnya, di tahun 2021, banyak yang berharap Bitcoin akan meroket di akhir tahun, namun justru mengalami penurunan di November dan Desember.

Investasi Dana Kripto atau Trading Mandiri? Lebih Aman Mana?
Seiring meningkatnya popularitas investasi aset digital, banyak calon investor dihadapkan pada satu pertanyaan besar: apakah lebih baik melakukan trading mandiri atau berinvestasi melalui produk manajemen aset seperti Dana Kripto? Pilihan ini penting, karena masing-masing memiliki risiko, manfaat, dan tentu saja tingkat keamanan yang berbeda. Sebelum memutuskan, pastikan Anda memahami kekuatan

Kesimpulan

Meskipun data historis Bitcoin menunjukkan adanya pola bullish yang kuat di kuartal keempat, terutama pada bulan Oktober dan November, yang sering memicu ekspektasi bahwa harga Bitcoin akan meroket, penting bagi investor untuk menyikapinya dengan bijak. Tren masa lalu bukanlah jaminan mutlak di tengah tingginya volatilitas pasar kripto dan pengaruh faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi dan regulasi.

Oleh karena itu, strategi investasi kripto yang cerdas adalah menggunakan data historis ini sebagai salah satu referensi, bukan satu-satunya panduan. Investor harus tetap memprioritaskan analisis fundamental yang kuat, manajemen risiko yang disiplin, dan visi investasi jangka panjang untuk berhasil menavigasi pergerakan harga Bitcoin secara efektif, baik menjelang akhir tahun maupun di masa mendatang.

Optimalkan Investasi Kripto Anda Bersama NOBI Dana Kripto

Menganalisis pergerakan harga Bitcoin setiap hari, memilih aset kripto mana yang tepat, atau mengelola risiko di pasar kripto yang dinamis bisa jadi sangat memakan waktu. Oleh karena itu, NOBI Dana Kripto hadir sebagai solusi bagi Anda. Dikelola oleh manajer dana kripto profesional dengan strategi yang teruji, Anda bisa mendapatkan eksposur ke Bitcoin dan aset kripto unggulan lainnya secara mudah, aman, dan teregulasi.

Pelajari lebih lanjut dan mulai investasi kripto yang #SemudahItu bersama NOBI Dana Kripto!


📌Demikian tips investasi kripto hari ini. Ikuti kami di Instagram untuk mendapatkan update dan berita terbaru seputar investasi aset keuangan digital.

Tentang NOBI Dana Kripto

NOBI Dana Kripto adalah produk manajemen aset kripto pertama dan satu-satunya di Indonesia yang diluncurkan oleh PT Dana Kripto Indonesia, peserta Sandbox OJK dengan nomor surat OJK S-196/IK.01/2025.

Produk ini memberikan akses bagi investor untuk berinvestasi di aset kripto dengan cara yang mudah, aman, dan teregulasi, lewat satu produk indeks kripto. Portofolio NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A difokuskan pada aset kripto utama yaitu Bitcoin, Ethereum, dan Solana, menjadikannya pilihan tepat bagi investor yang menargetkan pertumbuhan jangka menengah maupun panjang.

Share This Post