Portofolio Investasi Anda Stagnan, Saatnya Lirik Kripto Sebagai ‘Alpha’

Portofolio Investasi Anda Stagnan, Saatnya Lirik Kripto Sebagai ‘Alpha’

Banyak investor merasa portofolionya stabil dan bertumbuh, padahal sebenarnya ada kemungkinan nilai investasinya terus tergerus oleh inflasi dan penguatan dolar. Jika dihitung daya belinya, hasil yang terlihat datar dapat berarti berkurang. Kondisi ini sering baru terasa ketika biaya hidup meningkat dari tahun ke tahun.

Jika portofolio Anda di reksa dana, saham, atau aset lain terasa stagnan, aset kripto layak dipertimbangkan sebagai sumber ‘alpha’ yang porsinya kecil namun dapat memberi pengaruh yang cukup signifikan. Tujuannya bukan mengganti fondasi portofolio, melainkan menambah peluang pertumbuhan melalui porsi satelit yang disiplin dan ditinjau dan di-rebalance secara berkala.

Diversifikasi Portofolio ke Aset Kripto, Sebagai Pendorong Performa

Di banyak periode pengamatan, khususnya di fase bull run, kripto menunjukkan potensi kenaikan yang kuat, sehingga porsi kecil dapat menjadi pendorong hasil untuk portofolio yang didominasi saham atau reksa dana. Riset manajer aset menunjukkan bahwa penambahan kripto dalam porsi tertentu dapat meningkatkan metrik hasil yang disesuaikan risiko, terutama bila dilakukan dengan rebalancing berkala. 

Adopsi institusi global yang semakin luas, peluncuran dan pertumbuhan ETF Bitcoin oleh BlackRock dan Fidelity memberi jalur resmi bagi investor arus utama. Kehadiran produk spot di pasar besar menegaskan bahwa kripto telah masuk ke ranah investasi yang terkelola, bukan sekadar eksperimen. 

Sejumlah negara juga pernah membuka pintu penggunaan Bitcoin di tingkat nasional, yang memperkuat narasi penerimaan global. El Salvador misalnya, telah memberlakukan Bitcoin Law pada September 2021, ini menjadi salah satu tonggak adopsi negara terbesar di dunia. 

5 Mitos Investasi Kripto yang Dipatahkan oleh Pendekatan Ala Reksa Dana
Banyak calon investor mengira kripto hanya untuk trader aktif, perlu modal besar, dan lebih cocok untuk spekulasi jangka pendek. Anggapan ini bisa ditepis dengan produk manajemen aset kripto, yang menggunakan prinsip dasar reksa dana. NOBI Dana Kripto, manajemen dana kripto pertama dan satu-satunya di Indonesia, menawarkan pendekatan yang terarah, transparan,

Porsi Ideal Diversifikasi Portofolio ke Aset Kripto

Berapa porsi ideal aset kripto dibanding keseluruhan portofolio? Jawabannya bergantung pada profil risiko, tujuan, dan jangka waktu. Namun studi dari beberapa manajer aset menunjukkan kisaran porsi kecil satu sampai enam persen untuk portofolio seimbang. Untuk investor yang ingin dorongan pertumbuhan, lima sampai enam persen sering dipakai sebagai trial, tentu dengan peninjauan dan rebalancing berkala. 

Berdasarkan hasil penelitian dari Bitwise, penambahan aset kripto seperti Bitcoin ke dalam portofolio yang terdiri dari saham dan obligasi menunjukkan dampak positif yang konsisten terhadap kinerja portofolio. Dengan menggunakan data dari Januari 2014 hingga Desember 2024, analisis menunjukkan bahwa alokasi Bitcoin sebesar 2,5 persen mampu meningkatkan imbal hasil kumulatif dan rasio Sharpe tanpa menambah risiko secara berlebihan. Efek peningkatan kinerja ini terlihat dalam 74 persen periode satu tahun, 93 persen periode dua tahun, dan 100 persen periode tiga tahun, dengan hasil terbaik terjadi pada periode kepemilikan yang lebih panjang dan strategi rebalancing yang teratur.

Penelitian ini juga menegaskan pentingnya strategi rebalancing yang tepat untuk mengendalikan volatilitas yang tinggi dari Bitcoin. Dari berbagai skenario yang diuji, rebalancing setiap kuartal terbukti memberikan keseimbangan terbaik antara potensi kenaikan dan kontrol terhadap penurunan nilai portofolio. Tanpa rebalancing, porsi Bitcoin dapat tumbuh terlalu besar dan meningkatkan risiko penurunan yang tajam, sementara rebalancing bulanan cenderung terlalu sering dan mengurangi potensi keuntungan jangka panjang.

Terakhir, dalam menentukan besaran alokasi, hasil studi menunjukkan bahwa penambahan Bitcoin hingga 5 persen dari total portofolio menghasilkan peningkatan optimal pada rasio Sharpe tanpa memperbesar penurunan maksimum secara signifikan. Di atas level tersebut, peningkatan keuntungan tidak sebanding dengan risiko tambahan. Dengan demikian, dalam konteks historis, Bitcoin dapat dianggap sebagai instrumen diversifikasi yang efektif untuk meningkatkan kinerja risiko-imbal hasil portofolio tradisional yang berisi saham dan obligasi. 

Pernah Investasi Reksa Dana? Anda Pasti Mudah Memahami Dana Kripto
Kalau Anda sudah akrab dengan investasi reksa dana, memahami produk dana kripto akan terasa mudah. Prinsip dasarnya serupa, ada pengelolaan yang profesional, portofolio yang terdiversifikasi, dan nilai aktiva yang diperbarui berkala setiap hari. Bedanya ada pada kelas aset. Reksa dana berinvestasi pada saham, obligasi, atau pasar uang. Dana kripto berinvestasi

Kalau Tidak Mau Urus Kripto Sendiri, NOBI Dana Kripto Kerjain Untuk Kamu

NOBI Dana Kripto memudahkan akses ke aset kripto tanpa perlu mengelola wallet pribadi dan analisis pasar sendiri. Dana dihimpun dan dikelola profesional dengan kebijakan investasi yang jelas, sehingga investor dapat fokus pada rencana dan tujuan investasi jangka panjang.

Produk NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A fokus berinvestasi pada tiga aset kripto utama, yaitu Bitcoin, Ethereum, dan Solana. Strateginya mencakup alokasi terukur, rebalancing sesuai formula yang telah teruji selama bertahun-tahun, untuk mendorong pertumbuhan aset jangka panjang, dan terhindar dari FOMO dan fear yang disebabkan volatilitas harian.

Keamanan aset investor tetap menjadi prioritas. Aset disimpan di kustodian kelas institusional yang tidak terhubung internet, sehingga perlindungan terhadap serangan online lebih kuat. Aset tidak hanya bertumbuh, tapi juga disimpan dan dikelola secara aman dan profesional. 

Kesimpulan

Nilai aset yang terlihat stabil bisa saja stagnan atau bahkan menurun setelah dihitung efek inflasi. Menambahkan porsi kecil kripto sebagai satelit memberi peluang hadirnya 'alpha' tanpa mengubah karakter inti portofolio. Bagi Anda yang menginginkan eksekusi yang rapi dan mudah dipantau, NOBI Dana Kripto menawarkan akses ke aset kripto utama melalui satu produk yang dikelola profesional. Pelajari NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A di situs nobi.id, kemudian tetapkan porsi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan Anda.


📌Demikian tips investasi kripto hari ini. Ikuti kami di Instagram untuk mendapatkan update dan berita terbaru seputar investasi aset keuangan digital.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

  1. Apa itu Dana Kripto?
    Dana Kripto adalah produk investasi kolektif yang menghimpun dana dari para pemegang Unit Kripto untuk diinvestasikan ke dalam berbagai Aset Kripto. Pengelolaan dana dilakukan oleh Manajer Dana Kripto, dengan tujuan mengoptimalkan pertumbuhan nilai portofolio melalui strategi alokasi, penyeimbangan ulang, dan mitigasi risiko yang terstruktur.
  2. Apa itu NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A?
    NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A bertujuan untuk mencapai apresiasi modal jangka panjang dengan berinvestasi secara sistematis dalam portofolio terdiversifikasi yang hanya mencakup Aset Kripto terkemuka, yaitu Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) dan Solana (SOL). NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A menggunakan strategi mengikuti tren dengan memanfaatkan indikator yang mengacu pada kondisi pasar Kripto untuk mengambil keputusan investasi.

    Penjelasan selengkapnya mengenai produk NOBI Dana Kripto Indeks Kelas A dapat ditemukan pada tab “Produk Kami”.
  3. Apa itu PT Dana Kripto Indonesia?
    PT Dana Kripto Indonesia didirikan pada tahun 2024, yang berkedudukan di Jakarta Pusat adalah Peserta Sandbox Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan berdasarkan Surat OJK No. S-196/IK.01/2025 untuk menjadi Manajer Dana Kripto, menjadikannya pionir dalam pengelolaan Aset Kripto di Indonesia.

Share This Post